Minggu, 19 Mei 2013

cerpen - jepretan dag-dig-dug

JEPRETAN DAG....DIG....DUG

Cerita ini berawal ketika aku ada dalam masa peralihan dari masa SMP ke masa SMA.Suara kicauan burung-burung di pagi hari,terdengar hingga dinding-langit kamarku,embun pun membahasahi ventilasi kamarku. Aku masih terbaring malas untuk bangun. Mama ku memangilku dengan sangat lantang hingga terdengar dari ujung ruang tengah hingga ujung kamar ku
 “teteeeeeehh... !! banguuuunn...!!!!”

 wiiihhh...lantang sekali ya suara mamaku,kayak komandan yang lagi nyiapin prajuritnya aja..hehehe..iya duong mamaku yang paling hebatt.. setelah aku mendengar suara lantang mamaku itu aku langsung kaget kalo dalam bahasa sundanya sih “ngagorejad” hehehe..aku langsung bangun sambil “kukuliatan” suara mama dan matahari yang terus membayangi wajahku membuatku tergugah dari tempat tidurku yaitu”kasur”.
“huaaaaah ...”mangaplah saya,baiklah..aku menyerah dan aku bangun.indahnya pagi ini beserta cahaya matahari pagi juga mulai menyentuh membelai dinding-langit ruang kamarku.
Ohya..Hai brother,kenalkan.Namaku dini utami santika putri zailani,terlalu panjang? Okeyy sebut aja aku dini. Aku anak pertama dari tiga bersaudara.aku mempunyai dua adik.namanya sabil yang manis dan disti yang cantik.hehehe..jadi diantara kluargaku aku anak perempuan pertama.ohya,mama merajut,LANJUT..!
Aku harus siap-siap untuk mandi karena kata mama hari ini adalah hari pertama daftar ulang di SMA baru saya dan acara pendaftaran ulang itu diwajibkan bersama orang tua. Saya sangaaat bersemangat,
”mulailah hari ini dengan bismilah bismilah hirahman nirahim..mudah mudahan lancar Amiiin..
setelah semua siap aku dan mama keluar rumah untuk menunggu angkutan umum jurusan pasar minggu. tak lupa sebelum berangkat kami membaca doa,bismilah hirahman nirahim lahaula walakuwata ilabilah hilaliyiladzim.
setelah sampai di pasar minggu kami naik angkutan umum menuju sekolah baru ku. Di perjalanan menuju sekolah baru ternyata angkot yang sedang kami tumpangi sedang mengadakan taruhan dengan angkot lain,dan jika angkot itu mendapatkan penumpang yang paling pertama,dia yang memenangkan pertaruhan tersebut.Dan yang mendapatkan penumpang yang paling utama adalah angkot yang saya tumpangi,tetapi angkot lain itu tidak terima karena katanya angkot ini mulu yang keseringan dapet penumpang.Nah disitu kami seluruh penumpang mulai kaget.
 “wah kenapa ini? Ada apa ini? Sopir-sopirnya adu mulut dengan perkataan yang kasar pula?? ” seorang ibu bertanya-tanya.
Kami semua yang ada di angkot panik ga kepalang gileee takut banget ditambah lagi di dalam angkot itu tidak ada laki-laki kecuali pak supir,kebanyakan di dalam angkot itu ibu-ibu dan nenek-nenek yang baru aja belanja di pasar.
 Kami berteriak “Astagfirulloh.. ya Alloh..ada apa ini pak sopir..! jangan ngebut-ngebut nanti celaka.”
mobil angkot lain itu menyenggol-nyenggol mobil angkot yang saya tumpangi itu.
”ya Alloh mama takut...”ku berkata pada mama sambil memegang tangan mama karena takut jatoh.sampe-sampe ada satu orang penumpang yang turun karena takut.
”tenang..tenang teh..”kata mama.
 Semua orang yang ada di angkot itu menenangkan pak sopir,
 ”tenang pak sopir biarkan saja..jangan di lawan toh yang memberi rezeki Alloh ini buka dia..!”
pak sopirpun mengucapkan istigfar,
”astagfirulloh haladzim..” dan percekcokan itu pun terhenti.
Sesampainya di sekolah baru, aku langsung masuk ruang pendaftaran. sambil menunggu giliranku aku membaca koran yang tersedia, sementara mamaku mengobrol dengan orang tua murid lainnya.
Disini aku mendapat teman baru, pengalaman baru dan rasa yang mungkin baru aku rasakan saat aku mulai tertarik pada seseorang. Semakin lama rasa itu semakin menjadi-jadi sampai-sampai aku menjadi salah tingkah tiap melihat dia dan rasanya dag dig dug tidak menentu,
 “apakah rasa yang ku miliki ini salah?” Kadang aku selalu bertanya dalam hati,
“apakah aku salah mengagumi dia?” Aku mulai mengagumi dia ketika aku sedang menunggu giliran pendaftaran siswa-siswi baru di SMA, saat itu dia sedang berbicara dengan beberapa temannya. Dari situ aku mulai mengagumi dia dan berharap setiap hari bertemu dengan dia.
Selang beberapa minggu ketika masuk Masa Orientasi Peserta Didik baru (MOPD) aku berangkat sekolah lebih awal dari biasanya”pokonamah tatarumbenan”. Sesampainya disekolah aku mendapatkan teman baru dan pengalaman baru.Aku mendapatkan teman sebangku yaitu donita,dia orangnya cueeeeekkk minta ampun tapi dia itu mempunyai jiwa yang setia kawan.pengalaman pun muncul ketika aku dimarahi oleh kakak pembimbing karena cengengesan mulu. Karena tingkahku yang sering cengengesan melulu aku di hukum oleh kakak pembimbingku, aku di suruh berjoged di depan kelas.
”heh kamu namanya siapa?” teriak kakak pembimbingku.
“emmm ...namaku dini kak” sahut ku kepada kakak pembimbing sambil ketakutan.
 “kamu ke depan!” perintahnya.
“Dini silahkan kamu maju ke depan sekarang”ulang perintahnya tegas.
“emm..iya kak..”kataku.
setelah aku maju kedepan ternyata aku di suruh nyanyi sambil joget-joget gileee..
“hmm gak papa lah pengalaman..” kataku.
Setelah bel istirahat pertama berbunyi kami semua keluar kelas untuk istirahat.jajanan pertama ku di sekolah baruku ini yaitu coklat.ya coklat,coklat adalah makanan kesukaan ku.setelah aku membeli banyak coklat dengan teman sebangkuku yaitu donita ,kami jalan-jalan sambil melihat suasana sekolah baru kami. Sekolah yang indah,bersih,sejuk,dan jauh dari keramayan adalah sekolah idamanku. Kami berjalan-jalan melihat tiap kelas ruangan.ternyata...ya amyuuunnn aku bertemu lagi dengan seseorang yang aku kagumi itu lagi hmmm senagnya,ditambah lagi pertama kali aku mendengar suaranya,dan suaranya itu loh lucu bangeeett wkwkwkwk..sayangnya bel masuk telah berbunyi aku tidak bisa berlama-lama di sini dan harus masuk kelas.di perjalanan menuju kelas kami berteriak kegirangan,
 “wah seneng banget yah..?” tanya donita.
 “iya nih onit aku seneng banget ga pernah deh nit aku seseneng ini liat seorang cowok”kataku.
“waaaah kasmaran dong din?” katanya.
“what kasmaran??,apaan sih kasmaran??” kataku.
”what kamu ga tau kasmaran din?”katanya.
 “emmm..iya..”kataku dengan muka yg polos.
 “Nih gini ya din,emmm kasmaran itu jatuh cinta yang rasanya itu berjuta rasa kaya permen nano nano :D ..kata donita dengan nada yang seperti guru aja wakakakkk.
 “ooohh gitu tooh..”kataku kayak bocah oon yang baru di ajarin matematik wkwkwkk..
“Wah din kalo dipikir-pikir kita seperti detektif aja yah..?” tanya onit.
“hah detektif?? Bisa..bisa..hahaha..namanya detektif apa ya nit?” jawabku.
“detektif ula-ileu..!” sahut kami berdua dengan nada kompak.
“hahahaha...”
 “onit ayo buruan nanti kita di hukum loh kayak tadi aku disuruh gila-gilan,kan malu-maluin.”kataku.
“yaudah yo din” jawab Donita dengan semangat takut dihukum lagi kakak pembimbing. Kamipun langsung bergegas pergi ke kelas kami.
Setibanya di kelas kamipun di bimbing oleh kakak pembimbing seperti biasanya. Setelah bel pulang sekolah berbunyi kamipun siap-siap mau pulang.KM kelasku mulai menyiapkan kami.
”duduk siap gerakkk..!,sebelum kita pulang marilah kita berdoa terlebih dahulu......amiin.”. Setelah aku  keluar kelas ternyata di depan laboratorium komputer ada laki-laki itu. “waaaaaaaahhhh kakak itu....” aku pun berbalik karena aku malu dan jadi salah tingkah. Tak ku sangka kakak itu berada di belakangku,
 “ya ampyuuuuuun..” senangnya dalam hati. Hehehe kaya lagu Ahmad Dhani yang lagu senangnya dalam hati kalau beristri dua wkwkwkwkk.what?? gilee aja masa aku cewe punya istri dua homo dooong.hemmm ga papa lah kan namanya juga lagu.
Esok harinya ketika aku berangkat ke sekolah ternyata di dalam angkot aku bertemu dengan teman SMP ku yang berbeda kelas dengan aku dan ternyata dia di bimbing oleh kakak itu. Awalnya aku bertanya dia kelas sepuluh apa dan siapa pembimbingnya.
“Anton kamu kelas sepuluh berapa?” tanyaku.
“Aku kelas sepuluh delapan, kamu kelas apa dini?” jawabnya dan menanya balik padaku
“oh, aku kelas sepuluh dua. Oh, iya kalau pembimbing kelas sepuluh delapan siapa aja?” tanyaku penasaran.
“Kak Dimas, kak Soraya dan kak Beni.” Sahut anton.
“eh ton..ton..ton.. kalo kaka laki-laki yang idungnya mancung terus maniiiis banget siapa?” kataku penasaran.
“emmm,kalo kak beni manis,tapi idungnya pesek. Trus kalo kak dimas orangnya baik, idungnya agak mancu....”kata anton sambil rada lola.
“mancung?? Nahhhh itu..siapa..siapa..namanya..??” kataku sambil penasaran.
“oh itu,itu namanya kak Dimas. Emang kenapa? Kamu suka ya sama kak Dimas” kata anton.
“ha’hhhhhh,enggak kok nanya aja ton...makasih ya ton” jawabku sembari malu.
“iya sama-sama din, eh din bentar lagi nyampe tuh..” kata anton menepuk pungungku.
“oh iya ton..kiriiii pak..!!,yuk ton!”kataku kepada anton.
“iya din.”jawabnya dengan slowly.
Kami pun berjalan tergesa-gesa karena takut ke siangan, sesampainya di sekolah aku segera masuk ke kelas karena perlengkapan MOPD ku belum lengkap semua dan aku bercerita kepada teman sebangku ku aku menceritakan kejadian tadi sewaktu aku mau pergi ke sekolah karena asiknya bercerita sampai-sampai aku tidak mendengar suara bel tanda masuk berbunyi. Sekarang hampir setiap hari aku selalu bertemu dengan kakak itu dan rasanya senang sekali tapi ada kalanya aku kesal karena tidak dapat berbicara langsung dengan kakak itu.


Selang beberapa bulan kemudian, aku berpindah ruangan kelas karena ruang kelasku yang dulu di jadikan ruangan guru dan ada instruksi untuk tidak sebangku dengan teman SMP, jadi aku memilih untuk sebangku dengan teman baru yang bersekolah di salah satu SMP di Bandung, panggil saja namanya Aina.
Hari berganti menjelang sore akupun bergegas pulang bersama teman-teman baruku, aku pulang bareng dengan salah satu teman sekelas, sebut saja namanya Yuyun. Sebelum naik angkot, aku menunggu dulu sahabat SMP ku, namanya Eka dan bergegas untuk pergi ke kelasnya Eka bersama Yuyun. Dan pada saat itu, aku di ajak untuk berfoto-foto bersama temananya Eka di kelas barunya itu. Aku sudah menganggap eka seperti kakak ku sendiri sehingga aku memanggilnya dengan sebutan kakak.
Jepret..jepret..jepret.. berbagai gaya narsis di peragakan.. J
pas lagi foto-foto aku lihat sesosok pria yang aku idolkan kebetulan ia lewat ke depan kelas kakak ku. Kakak,yuyun dan teman-temannya berteriak memanggilku,
 “diinnnnn..itu siapaaaaa?? Cieeee..”teriakan mereka padaku.
(Kak dimas sedang ada di depan pintu)
“ha’h  siapa??”sahutku.
“cieeeee dini..” kata yuyun.
“apaan sihh??” kataku sambil dag..dig..dug.. deg..deg..an
“Dini tuh kata kak Dimas,kak Dimasnya ada di depan pintu..” rayuan teman-temanku
“apaan sih malu-maluin..” kataku sambil malu-malu.
“cieeee..cieeee..” semua berkata seperti itu.
Adzan Ashar pun berkumandang kamipun bergegas pergi ke mesjid untuk sholat Ashar, di perjalanan menuju mesjid kami berbincang-bincang tentang pembicaraan yang tadi kami bicarakan.
“hey din,tadi kak Dimas ada di depan pintu loh..”
“ha’h biarin ah..” malu-malu tapi mau.
“Dipikir-pikir kaya lagu viera yang  kau lewat di depan kelasku blablabla... oh ya kamu ubah didepan kelasku jadi “dikelas kakak ku” okehhh..” kata kak eka.
“ha’h iya juga ya kak,enggak ah kakak aja..!” sahut ku.
“bareng aja ya..”perintah  kak eka.
“emmmm ya udah, satu..dua..tiga.. kau lewat di kelas kakak ku,mata ini tertuju kepada dirimu,dan ternyata matamu tertuju padaku aku malu bingung,salting,oh tuhan..jantung ku berdebar...berdebar dengan kencaaaaaang...”
            Setelah sekian lama aku memendam perasaan kepada kak Dimas ternyata kak  Dimas tahu kalau aku mempunyai perasaan kepadanya. Dan teman-teman kak Dimas juga sering apa yah?? Pokoknya mah kalo dalam bahasa sunda nya teh “ngeleg” sampai-sampai tiap teman kak Dimas melihat Dini selalu digoda hingga muka ku memerah dan jadi salah tingkah. Ternyata tidak hanya teman-temannya kak Dimas yang mengetahui kalau aku suka sama kak Dimas tapi teman sekelas ku juga sudah banyak yang tau, haduuuuuuuh jadi tambah malu aja karena sudah banyak yang mengetahui kalau aku suka sama kak Dimas.
            Kebahagiaan ku sekejap hilang ternyata tanpa disangka-sangka kak Dimas sudah mempunyai kekasih, ketika aku mengetahui kabar itu aku sempat sedih dan jadi tak karuan karena siapa sih yang senang melihat orang yang kita suka sekarang bersama orang lain. Setelah kejadian itu aku mencoba untuk melupakan kak Dimas walaupun aku merasa sangat berat melakukannya tapi aku percaya bahwa yang namanya cinta itu walaupun menyakitkan tapi suatu saat akan bahagia pada waktunya dan yang lebih bikin aku sedih karena kekasihnya kak Dimas adalah teman satu kelasnya teman baik ku Anton. Wah makin kacau aja ini hati apalagi kalau lihat mereka lagi berdua rasanya pengen deh ada di dekat kak Dimas, bercanda bareng dan sebagainya.hmmmmm tapi oke lah NO PROBLEM..!
            Tapi sekarang aku akan memulai lembaran baru tanpa kak Dimas dan melupakan semua tentang kak Dimas dan semua rasa ini. Yang saat ini aku butuhkan adalah kesabaran dan bisa menghadapi semua ini dengan senyuman terkadang terlintas di pikiran ku tentang kak dimas yang bisa membuat aku tersenyum sendirian saat memikirkannya bahkan bisa juga membuat aku gelisah tidak menentu. Aku pernah berpikir kenapa ya setiap yang lagi kasmaran pasti bilang “jika kamu jadi lebah aku mau kok jadi bunganya” tapi menurut aku rugi yang jadi bunga karena habis manis sepah dibuang, udah dapat semuanya ditinggalin begitu aja itu sih coba-coba berhadiah tapi menurut aku seharusnya yang lagi kasmaran itu inginnya seperti air yang mengalir.
                                                                                                                                                                                                            ~The and~


CERPEN BAHASA INDONESIA
“Jepretan Dag..Dig..Dug”





karya:
Indriani Utami Garniwan (14)
X-2

SMA NEGERI 3 TASIKMALAYA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar